Aku terlahir sebagai orang langsing, namun ketika menginjak
ABG, berat badanku pernah melonjak agak drastis. Aku sih tidak merasa sebegitu
gendutnya, tapi omongan orang-orang di sekitarku membuatku gerah. Mungkin pikir
mereka anak-anak berbadan gendut itu lucu, dibilang sehat, dibilang sejahtera, tapi
lama kelamaan aku merasa tidak nyaman, apalagi kalau sudah 'disindir-sindir' walau
mereka berpikir itu cuma guyonan. Hei, aku tidak merasa itu lucu!
Banyak minum air putih dibanding minuman berasa, seperti jus buah dengan zat pemanis, minuman kemasan berasa, es-es manis macam es teh manis, es dawet (atau orang ibukota dan sekitarnya bilang es cendol), dan sejenisnya. Minuman yang tidak mengandung kalori hanyalah air putih. Selainnya, minuman yang mempunyai rasa pasti mengandung kalori. Air putihnya jangan yang dingin, ya, biar metabolisme tubuh lebih mudah.
Kurangi ngemil. Kecuali ngemil yang sehat macam ngemil buah, ya.
Diimbangi dengan aktifitas fisik. Disini tidak harus berolahraga seperti jogging, nge-gym, atau yang berat-berat begitu. Jalan kaki sudah cukup, itu kalau aku, ya, hohoho. Sebab aku juga tidak suka olahraga. Atau jika ingin yang ringan bisa lompat tali skipping atau bersepeda, hitung-hitung sekalian jalan-jalan.
Lama-lama berat badanku agak berkurang walau aku tidak
bermaksud diet. Dan suatu saat, namanya juga ABG yang mulai peduli sama
penampilannya (hahaha) akhirnya aku memutuskan untuk DIET. Diet makanan (dan
juga minuman) agar berat badan bisa turun. Rekor berat tertinggi yang pernah
tercatat yaitu 52 kg dan aku berhasil turun jadi 48 kg saja! Sebagai catatan,
waktu yang kubutuhkan tidak seberapa lama, hanya aku lupa berapa tepatnya.
Bagaimana tips untuk bisa turun berat badan? Sederhana, kok. Dan pastinya anti
menderita seperti yang sering digemborkan orang (catatan: walau anti
menderita, yang namanya diet, pasti ada tantangannya sendiri. Tapi walau
begitu, dengan keinginan yang kuat maka lama-lama akan terasa tidak berat)
Prinsip pertama, kurangi porsi makan. Ini serius ampuh, lho.
Jika biasanya makan satu piring nasi penuh, maka kurangi. Memang tidak bisa
langsung dikurangi banyak, jadi kurangi sedikit demi sedikit sampai menemukan
porsi yang bikin nyaman.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Tentu saja ini untuk mengganti
porsi nasi yang kita kurangi. Kalau makan nasi pakai sayur, bisa dipakai siasat
50:50. Maksudnya, porsi nasi dan porsi sayur sama banyaknya. Dengan catatan,
porsi nasi sudah dikurangi agak banyak dari porsi awal yang biasa dimakan. Dan
tentu saja, porsi total dari keduanya tidak terlalu memenuhi piring. Sayur dan buah juga bisa melancarkan pencernaan.
![]() |
porsi nasi yang aman (Bernadette Wurzinger from Pixabay) |
Banyak minum air putih dibanding minuman berasa, seperti jus buah dengan zat pemanis, minuman kemasan berasa, es-es manis macam es teh manis, es dawet (atau orang ibukota dan sekitarnya bilang es cendol), dan sejenisnya. Minuman yang tidak mengandung kalori hanyalah air putih. Selainnya, minuman yang mempunyai rasa pasti mengandung kalori. Air putihnya jangan yang dingin, ya, biar metabolisme tubuh lebih mudah.
Ganti makanan yang berkalori lebih tinggi dengan makanan
yang berkalori lebih rendah. Bisa dilihat dari dua aspek. Pertama, dari cara
memasak makanan. Makanan yang digoreng lebih mengandung banyak kalori dibanding
makanan yang dibakar atau direbus. Jadi kalau ada pilihan makan ayam goreng
atau ayam bakar, pilih ayam bakar. Kedua, dari jenis makanan. Daging-dagingan
lebih tinggi kalori dibanding tempe atau tahu. Pun daging sapi lebih tinggi
kalori dari daging ikan. Lemak ayam (contoh bagian kulit) lebih tinggi kalori
dibanding daging ayam.
![]() |
kurangi makanan yang digoreng, ya (sumber: pexels.com) |
Kurangi ngemil. Kecuali ngemil yang sehat macam ngemil buah, ya.
![]() |
ini sih enak, ya, tapi coba direm dulu (sumber: pexels.com) |
Diimbangi dengan aktifitas fisik. Disini tidak harus berolahraga seperti jogging, nge-gym, atau yang berat-berat begitu. Jalan kaki sudah cukup, itu kalau aku, ya, hohoho. Sebab aku juga tidak suka olahraga. Atau jika ingin yang ringan bisa lompat tali skipping atau bersepeda, hitung-hitung sekalian jalan-jalan.
Lalu bagaimana dengan cheating? Boleh-boleh saja, tapi harus dilihat-lihat juga, dong. Masa baru diet satu hari besoknya langsung cheating? Langsung banyak, lagi, hehehe. Cheating-nya bisa nunggu misal beberapa hari untuk pemula, atau jika sudah agak lama, bisa ditunda hingga seminggu misalnya.
Kalau misal gampang laper dan tidak tahan? :( tenang, coba saja makan lagi, tapi eittss... tetap porsinya dikontrol ya, paling tidak lebih sedikit dari porsi makan sebelumnya. Atau bisa diganjal dengan buah. Makan sering dengan porsi kecil lebih baik daripada makan tidak sering tapi sekaligus dalam porsi besar, apalagi makan sering dengan porsi besar. Hahaha.
Baca juga: Perut Kembung? Coba Perhatikan Ini (Penyebab dan Penanganan dalam Kasusku)
Baca juga: Perut Kembung? Coba Perhatikan Ini (Penyebab dan Penanganan dalam Kasusku)
Dan sejak aku berhasil diet itu, sampai sekarang sudah
dewasa aku tidak pernah kelebihan berat badan lagi. Jika disuruh milih mana
dari kelima tips itu yang paling berkesan buatku, yaitu tips pertama. Mengurangi
porsi makan benar-benar manjur. Sebaliknya, banyak makan (termasuk ngemil) jelas akan menambah
berat badan. Ini terjadi padaku hingga sekarang. Disaat makanku lebih sedikit,
bobotku bisa berkurang hingga 2 kg. sebaliknya, jika makanku lagi banyak,
bobotku bisa bertambah hingga 2 kg pula. Tapi walaupun nambah berat badan pun,
hingga sekarang aku tidak pernah gendut lagi. Bobotku bertahan di kisaran
sekitar 47-49 kg saja. Waktu itu pernah
ketika makanku lagi sedikit-sedikitnya, bobotku menyusut hingga 45-46 kg.
Begitulah tips-tips dariku. Kunci keberhasilan tentu dari
kemauan yang kuat. Kalau sudah berkemauan kuat, in shaa Allah proses yang
dijalani suatu saat akan terasa jadi lebih mudah. Berbaik sangka saja kalau apa
yang kita lakukan akan berbuah manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mengundang pembaca untuk berkomentar. Gunakan kata yang santun :-) Komentar yang tidak baik atau spam akan dihapus